Advertisement |
Manusia, menurut keberadaan kodratnya, adalah mahluk yang bersifat labil. Manusia sepanjang hidupnya tidak pernah berada dalam kecukupan baik secara lahir maupun batin, baik secara individual maupun social. Sifat labil ini berakar pada kodrat kejiwaan manusia, yaitu cipta, rasa dan karsa.
• Cipta mempunyai sifat kodrat mencipta (creativity), yaitu cenderung mencipta hal-hal baru yang bernilai lebih besar.
• Rasa bersifat kodrat kepekaan (sensitivity), yaitu cenderung memberikan penilaian secara menyeluruh berimbang (esthetic) dalam memutuskan sesuatu.
• Karsa mempunyai sifat kodrat nafsu atau keinginan berlebih (desirous).
Berbagai aspek kehidupan manusia sebagaimana yang disinggung di atas memerlukan bimbingan (pendidikan) atau pembimbingan secara berkelanjutan) agar terbina aspek lahir maupun batin, baik secara individual maupun social yang berakar pada kodrat kejiwaan manusia, yaitu cipta, rasa dan karsa. Dengan kata lain potensi cipta, rasa dan karsa pada setiap manusia perlu mendapat pembimbingan secara berkelanjutan. Disinilah manusia membutuhkan pendidikan.
Kebutuhan manusia akan pendidikan disebabkan oleh karena manusia merupakan makhluk yang bergelut secara intens dengan pendidikan. Hal ini menyebabkan manusia dijuluki sebagai animal educandum dan animal educandus. Manusia sebagai makhluk yang dididik dan makhluk yang mendidik. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang senantiasa terlibat dalam proses pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun terhadap dirinya sendiri (Suparlan Suhartono, 2008: 9-11).
Suparlan Suhartono,
pendidikan diartikan pembimbingan secara berkelanjutan. Menurut M.Sukardjo dan Ukim Komarudin (Suparlan Suhartono, 2008: 13) Pendidikan adalah seni mengajar atau seni mendidik anak-anak.
Wiji Suwarno
Pendidikan adalah memperbaiki moral dan melatih intelektual (Wiji Suwarno, 2008: 19) Pendidikan adalah usaha menuntun peserta didik ke dalam fungsi pembelajaran dalam tiga area atau ranah, yaitu: 1. bidang kognitif, yakni yang berkenaan dengan aktivitas mental, seperti ingatan pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan mencipta. Atau perubahan ranah kognitif berupa bertambah dan makin kuatnya konsep pengetahuan. 2. bidang afektif yakni berkenaan dengan sikap dan rahasia diri, atau perubahan afektif berupa
timbuh dan bertambahnya keinsafan dan kesadaran akan fungsi dan kebermaknaan
pengetahuan yang kini dimilikinya.
3. bidang psikomotor yang berkenaan dengan aktivitas fisik seperti keterampilan hidup dan pertukangan. Atau perubahan psikomotor yang menunjukkan makin berkembangnya ketrampilan yang kini dan kelak dapat menyebabkan dirinya mampu mempertahankan diri.
Pendidikan Agama Kristen
Definisi Pendidikan Agama
Nevel Herner
Pendidikan Agama adalah suatu usaha untuk menemukan proses yang sudah ditetapkan secara ilahi dimana individu bertumbuh menjadi sama dengan Kristus dan berusaha dengan proses itu.
Encyclopedia Of Southern Baptists
• Pengajaran agama dan perkembangan metode dan kurikulum bagi penyempurnaan pengajaran
Dictionary Of Education
• Instruksi atau pengajaran dan indoktrinasi dalam kepercayaan dan praktek dari agama tentu
M. Price
• Dilihat dari isinya, kita boleh berfikir tentang pendidikan itu sebagai memperoleh kebudayaan agama.
• Dilihat dari proses yang terbuka, kita boleh berfikir instruksi agama sebagai perkembangan harmonis dan kemampuan pembawaan lahir.
• Dari segi kewarganegaraan kekristenan dan kewajibannya, pengajaran agama berusaha menuntun individu kepada hubungan benar dengan Allah dan manusia. • Dari segi problema dan prosedure, pengajaran agama berusaha mengontrol secara agama terhadap tingkah laku yang sesuai
Definisi Pendidikan Kristen
Dictionary Of Education
• Pendidikan yang disponsori oleh gereja dan lembaga yang terkait bagi pengembangan standard kehidupan Kristen; melatih dalam penghargaan dan prinsip praktis yang diberikan oleh Yesus.
Lawrence Little
• Pendidikan Kristen adalah proses dimana gereja berusaha untuk memungkinkan pribadi-pribadi mengerti, menerima, dan menunjukkan iman Kristen dan cara hidup Kristen.
• Merupakan usaha untuk memungkinkan sesorang menangkap penuh arti yang sesungguhnya dan kemungkinan terpendam daripada sifat dasar manusia sebagaimana yang dinyatakan dalam Yesus Kristus,
• Dalam terang pengetahuan modern, menolong seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan dengan Allah dan orang lain yang akan memimpin seseorang dalam pewujudan potensi tinggi mereka, dan melibatkan, mempertahankan seseorang dalam usaha yang terus menerus untuk membawa lebih dekat pada realisasi daripada kehendak dan rencana Allah bagi diri sendiri dan bagi umat manusia.
R.W. Byrne
Orientasi theistic. Allah yang menjadi pusat, pencipta alam raya, dan menjadikan dirinya dikenal melalui pernyataannya.
Hal itu akan ikut secara biasa bahwa pendidikan hendaknya menjadi satu penafsiran kembali akan interpretasi Allah. Pendidikan hendaknya dilihatsebagaimanaAllah melihatnya,berarti berfikir pikiran Allah. Pusat pendidikan Kristen berpusat pada Kristus adalah satu pribadi yang telah menyatakan dirinya sebagai Allah. “Orang Kristen percaya bahwa pendidikan hendaknya berpusat pada Kristus jika mau pendidikan itu berarti.
Tanpa sifat di atas maka goal tidak akan dapat dicapai.
“Pertama, pendidikan Kristen adalah hasil pertumbuhan dari interpretasi Allah.
Itu adalah proses dimana manusia datang kepada pengetahuan dan interpretasi Allah sebagaimana Ia telah menjadikan pengetahuan itu diketahui dalam ciptaannya dan dalam wahyunya.”
Kedua, pendidikan adalah hasil pertumbuhan dan pandangan dunia kekristenan. Orang Kristen percaya bahwa Allah telah menyatakan dirinya melalui satu proses wahyu, bagi natural maupun yang tertulis, jadi, proses pendidikan, membawa kepada satu penafsiran atas pandangan ini.
Fungsi pendidikan adalah membawa pelajar kepada pengetahuan tentang kehendak Allah dan melaksanakan kehendaknya.
Ketiga,
Kepada orang Kristen, pendidikan adalah fungsi keseimbangan yang baik. Kristen percaya bahwa keselamatan hendaknya dihasilkan dalam satu pelayanan Keempat, pendidikan bagi orang Kristen adalah disusun dalam istilah yang lengkap. Termasuk baik individu dan masyarakat dengan hubungan keadaannya, pertumbuhan keseluruhan manusia, fisik, mental, moral, rohani, sosial,
kebudayaan. Pendidikan Kristen adalah alat pengajaran dan latihan dimana membawa seseorang untuk tahu akan Firman Tuhan dan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan dan kehidupan yang berkenan. Lembaga Pendidikan termasuk sekolah Kristen, sekolah minggu, keluarga Kristen, gereja, hari, sekolah dan lain-lain.
C.B. Eavey Untuk memperoleh pengertian yang benar dari pendidikan Kristen, seorang harus mempunyai konsep yang benar dari pada kekristenan. Pendidikan Kristen tidak ada hak dalam keberadaannya; bergantung penuh pada Kristiani, dan ada hanya untuk kepentingan kekristenan. Tanpa pendidikan, kekristenan tidak akan dapat terus ada, tapi juga tidak ada pendidikan Kristen dimana tidak ada kekristenan
E.G.Homrighausen dan I.H.Enklaar (hlm. 26) • Pendidikan atau pengajaran adalah suatu usaha yang ditujukan kepada pribadi-pribadi tiap-tiap pelajar.
• Pendidikan Agama Kristen adalah usaha orang dewasa menuntun orang yang belum dewasa menerima, memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan, dan oleh dan dalam Dia mereka terhisab pula pada persekutuan jemaat-jemaat-Nya yang mengakui dan mempermuliakan nama-Nya di segala waktu dan tempat.
Arti metodologi PAK
Dalam mata kuliah ini, metodologi PAK diartikan dalam dua pengertian, yaitu (1) Metodologi Penelitian dan (2) Metodologi Pengajaran. Bagian pertama berkenaan dengan cara mendapatkan pengetahuan yang benar, sedangkan bagian kedua (metodologi pengajaran) berkenaan dengan cara-cara menyampaikan pengetahuan yang benar. Jadi, di dalam istilah metodologi PAK kita membedakan dua hal: 1. Metodologi Penelitian Pendidikan Agama Kristen yaitu cara-cara ilmiah yang dipakai untuk mendapatkan kebenaran. Tentu cara yang dilindungi kasih, dan kebenaran yang dikawal iman.
Meneliti untuk dapat pengetahuan yang benar ttg bidang studi yang diajar
Misalnya, penelitian yg berhubungan dengan:
Etika (metode yg dipakai: studi pustaka, riset lapangan dll)
Pelayanan SM
Penginjilan
Hermeneutika
PPL
PPB
SGU
SGA
Teo. PB
dst.
Untuk mendapatkan kebenaran (pengetahuan yang benar) di dalam setiap mata kuliah tersebut di atas harus dipilih metode-metode penelitian. Apakah metode riset pustaka, riset lapangan dst.
Jadi, Metodologi Penelitian PAK adalah cara ilmiah yang dilindungi kasih untuk mencapai tujuan Ilmiah yang dikawal iman (supaya peneliti dikawal iman dalam mendapat kebenaran dalam proses yaitu teori-teori PAK yang tidak menyesatkan).
Cara Ilmiah:
1. Survey
2. Expostfacto
3. Eksperimen
4. Naturalistik
5. Policy Research
6. Action Research
7. Evaluasi
8. Sejarah
9. R dan D (development and research = penelitian pengembangan)
2. Metodologi pengajaran
Metodologi Pengajaran Agama Kristen adalah cara-cara menyampaikan kebenaran. Di dalam pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan terdapat banyak metode mengajar.
Metodologi Pengajaran PAK adalah cara yang dilindungi kasih untuk menyampaikan isi demi mencapai tujuan (isi) yang dikawal iman (supaya orang mengerti dan melakukan Firman TUHAN).
Definisi Metodologi Pengajaran :
Cara menyampaikan kebenaran supaya dimengerti dan dilakukan oleh Pendengar (Anak, remaja/pemuda, orangtua) Mat. 5:1-12
Kebenaran : Hidup dalam kebijaksanaan:
Yesus memakai metode ceramah
Pendengar: murid-murid dan orang banyak
Mat. 4:13-16
Makna hidup (perbuatan yang baik)
Yesus memakai metode/cara dalam pengalaman hidup setiap hari
Metode: Kamu adalah garam dan terang dunia (=metode yang dilindungi kasih) Salah satu metode yang dilindung kasih (kamu adalah garam dunia), ketika orang mendengar pasti senang, bangga, bahagia karena cara menyampaikan kebenaran adalah memakai ungkapan yang manusiawi.
METODOLOGI PENELITIAN PAK
Definisi Metodologi Penelitian Pendidikan Agama Kristen: Cara ilmiah mendapatkan pengetahuan yang benar (Kebenaran)
Ada macam-macam jenis penelitian ilmiah:
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
Metode Kuantitatif (metode tradisional) karena metode ini sudah lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut metode positivistic karena didasarkan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic. (Sugiyono: 2008:13)
Metode penelitian kualitatif (metode penelitian naturalistic). Disebut demikian karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya. Disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. (Ibid: 14)
Variabel Pendidikan Agama Kristen
Perhatian utama penelitian pendidikan terletak pada pembahasan dan analisis terhadap hasil-hasil pengukuran. Pembahasan hasil penelitian ini akan menjadi lebih efektif apabila peneliti memiliki kriteria yang tepat terhadap hasil. Kriteria ini berupa batasan operasional tentang hasil. Batasan operasional ini adalah suatu bukti tentang variabel-variabel yang diteliti dan akan diterima oleh peneliti.
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian pendidikan. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian.
Adalah konsep yang bervariasi atau konsep yang memiliki nilai ganda atau suatu factor yang jika diukur akan menghasilkan nilai yang bervariasi.
Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi yang berbeda antara satu pribadi dengan pribadi lain menjadi berbeda, atau satu objek dengan objek yang lain berbeda. Jadi ada atibut pembeda. Itulah yang disebut variabel dalam konsep penelitian.
MACAM-MACAM VARIABEL
Penelitian dalam Pendidikan Agama Kristen juga tidak dapat mengabaikan macam-macam variabel penelitian. Jenis variabel yang dimaksud yakni:
1. Variabel Prediktor atau Antiseden, variable Bebas atau variable Stimulus. Variabel ini menjadi sebab timbulnya variabel terikat (Y)
2. Variabel Terikat atau yang disebut dengan variabel dependent. Variabel ini juga disebut variable Output atau Kriteria atau Konsekuen. Variable ini mempengaruhi adanya variable bebas.
3. Variabel Moderator
Adalah variable yang mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable bebas dan variable terikat.
4. Variabel Kontrol
Adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
5. Variabel Intervening / Antara
Adalah variable yang dipengaruhi leh variable bebas kemudian mempengaruhi variable variable terikat.
6. Variabel Anteseden
Variabel ini mempunyai persamaan dengan variable antar yaitu mempunyai hasil yang lebih mendalam dari penelusuran.
Contoh:
Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap tugas yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel bebas : minat terhadap tugas
Variabel intervening : belajar
Variabel terikat : unjuk kerja tugas
Salam
shalom,.bapak trimakasih bwt pelajarannya yang sangat mmberkati saya,.saya bisa belajar dengan membaca perpustakaan bapak.
ReplyDeleteJesus Bless u n family...
Di berkati ntuk menjadi berkat
haleluyah
Sama-sama
ReplyDelete